Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten
Pontianak, Fisipnews. Luar biasa, mungkin suatu kata yang tepat guna mengekspresikan semangat belajar Komunitas Desain Komunikasi Visual (Kodekvi) pada Selasa (25/4) di laboratorium komputer FISIP Universitas Tanjungpura.
Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten
Saat memulai pembelajaran, Kodekvi yang beranggotakan 34 orang pada momen itu telah dihadapkan dengan tantangan mengenal dan mengoperasikan e-Learning Moodle-nya.
Sebelumnya, anggota Kodekvi telah mendapatkan hak akses ke portal e-learning fisip. Secara kolektif, user terdaftar sesuai database mereka di Sistem Informasi Akademik dosen.
“Mereka sudah memegang akun masing-masing, dengan mengetik username dan password yang telah diberikan, maka pengguna dapat memasuki courses mereka”
Kata dosen pengampu mata kuliah Desain Komunikasi Visual (DKV).
Adaptasi Moodle
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web.
Aplikasi ini memungkinkan dosen dan mahasiswa untuk masuk kedalam “ruang kelas digital” guna mengakses bahan belajar, interaksi, umpan balik, pengaya dan kelengkapan learning object lainnya.
Bagi pimpinan atau pihak yang berkompeten melaksanakan fungsi pengawasan dan penjaminan mutu, secara teknis juga dimungkinkan untuk mengunjungi setiap courses, sehingga penjaminan mutu dapat ditegakkan.
Walaupun baru kali pertama menggunakan aplikasi ini, Kodekvi cepat beradaptasi dengan berbagai fitur dan konten didalam setiap topik courses mereka.
Pada topik pertama, ditampilkan fitur-fitur Moodle yang penting diketahui seperti simbol, fungsi dan cara menggunakannya.
Kategori fitur bahan pembelajaran seperti: lesson, page, file, folder dan SCORM. Ada pula kategori fitur interaksi yang dapat menjadi solusi keterbatasan interaksi di kelas tatap muka.
Untuk interaksi fitur yang dapat digunakan antara lain forum, chat, message, dan vicon bigbluebutton. Keunggulan fitur ini dapat mengakomodir semua ide dan respon mahasiswa tanpa dihadapkan dengan keterbatasan waktu di ruang kelas.
Ada pula fitur umpan balik berupa choice, quiz, assignment, dan survey. Keunggulan fitur ini dapat difungsikan seluruhnya dalam satu topik atau babak pertemuan.
Suatu hal yang mungkin sulit bila diterapkan dalam kelas tatap muka, mengingat terbatasnya waktu atau fasilitas.
Namun, bila diterapkan dalam e-learning Moodle, maka jauh lebih efektif dan efisien. Choice dapat difungsikan untuk pre test atau pertanyaan pemicu yang mengukur nalar pengetahuan pembelajar terhadap suatu pokok bahasan yang hendak dipelajari.
Quiz juga dapat difungsikan sesuai kebutuhan. Fitur ini menawarkan macam-macam tipe dalam question bank antara lain multiple choice, true false, short answer, essay, dan sebagainya.
Fitur quiz juga dapat membantu dosen dalam penilaian otomasi, saat pembelajar usai menjawab semua quiz lalu submit final, maka secara otomasi skor nilai langsung muncul dengan rincian tabel laporan.
Tentu setelah diatur sedemikan rupa dalam fungsi setting yang disediakan sistem Moodle. Adapula pengaturan durasi, due date, cut off date, retriction (blocking copy paste), dan banyak lagi.
Bahasan mengenai seluk beluk aplikasi Moodle sepertinya tak bakal habis dikupas. Pada tahap pemula, Kodekvi diinstruksikan mengedit profile dengan memutakhirkan beberapa data pengguna, seperti email, city, picture, optional, dan seterusnya.
Setelah itu mereka mengunjungi homepage yang bernama Blog Student Tanjungpura University – Ilmu Komunikasi ( BLOSTUN IKOM). Melakukan registrasi dan konfirmasi user.
WordPress dan Search Engine Optimization
WordPress sebagai platform Content Management System (CMS) yang populer didunia internet, juga dijadikan pilihan dalam rancang bangun dan pemanfaatan website Kodekvi.
Homepage dengan tampilan khusus yang sesuai dengan gaya grafis ini masih perlu dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut. Namun sudah bisa digunakan oleh Kodekvi.
Dosen kemudian mengarahkan mereka melakukan draft posting dengan target awal adalah menyelaraskan konten dengan indikator SEO yang digunakan pada CMS WordPress.
Konten dengan penekanan topik grafis ini harus dimuat berdasarkan teknik pengolahan komunikasi visual, metode jurnalistik dan paduan SEO sehingga dapat meningkatkan visibilitas posting selanjutnya.
Awalnya, Kodekvi mengalami kesulitan untuk memenuhi instruksi yang diberikan. Namun setelah disimulasikan secara langsung teknis memenuhi standar SEO konten, beberapa anggota Kodekvi berhasil melakukannya.
Capaian Sementara
Berdasarkan monitoring dari sistem admin homepage, terdaftar 70,5 % anggota Kodekvi yang telah aktif dan membuat draft posting diakun wordpress mereka.
Ini menunjukkan tingkat responsi yang baik dari Kodekvi yang cepat beradaptasi dengan sistem multiplatform yang diberikan.
Mereka tidak hanya tertantang untuk memahami substansi pokok dari materi kuliah, namun juga menguasai teknik pengolahan data dan prosedur penyerahan hasil kerja yang standar berbasis Moodle.
Sinergi antara pengetahuan Moodle, WordPress, dan SEO yang diserap oleh Kodekvi dengan metode praktek di laboratorium komputer, kiranya efektif dalam proses maupun hasil belajar.
Sinergi itu menunjukkan bahwa kriteria proses belajar yang dipersyaratkan dalam Kemenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan terlaksana baik.
e-Learning dengan paduan multiaplikasi Moodle, WordPress, SEO telah membentuk suatu learning object yang interaktif, holistik, integratif, saintifik, tematik, kontekstual, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa.
Walaupun dihadapkan dengan kendala fasilitas dan keterbatasan laboratorium, namun semangat belajar tidaklah surut.
Keseluruhan proses belajar yang dijalani itu, disadari Kodekvi bahwa pada ujungnya akan membuahkan hasil belajar yang dapat memperkuat profil lulusan mereka.
Khususnya dengan orientasi komunikasi grafis, visual iklan atau multimedia.
Penulis/Webtorial: Deni Darmawan
TAGS: Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten. Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten. Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten. Sinergi Belajar Moodle-Wordpress-SEO Konten